Larangan atau ketakutan melakukan hubungan seksual saat
menstruasi, sebenarnya berpangkal dari ketidakmengertian pada masa lalu dan bisa disebut sebagai mitos belaka. Pada masa lalu, bahkan hingga kini, darah haid dianggap darah kotor dan dianggap dapat menularkan penyakit kepada orang lain. Padahal, dari segi kesehatan seksual, sebenarnya hubungan seksual pada saat haid tidak dilarang.
Peristiwa haid adalah peristiwa
normal yang terjadi di bawah
pengaruh hormon. Darah haid
adalah darah normal, bukan darah
kotor. Pendarahan haid terjadi di
dalam rahim, bukan di dalam
vagina. Dan hubungan seksual
berlangsung di dalam vagina,
bukan di dalam rahim. Banyak
pasangan yang melakukan
hubungan seksual pada saat haid,
dan ternyata tidak mengalami
akibat buruk apa pun.
Sesuai agama islam, kita dilarang
bercinta pada saat Istri mens/haid.
TITIK.
Selain itu, banyak informasi miring lain yang hanya berupa common sense, tanpa didukung bukti-bukti yang valid, makin mempertegas anggapan bahwa hubungan seksual saat haid dapat
menimbulkan akibat buruk.
Misalnya, informasi yang
menyatakan hubungan seksual
saat haid bisa menyebabkan udara masuk ke pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan kematian.
Namun demikian, secara estetika,
keluarnya darah haid memang
kurang mendukung untuk
melakukan hubungan seksual. Jadi, dapat dimengerti jika tidak semua pasangan mau melakukan
hubungan seksual pada saat haid.
Namun demikian, harus
dihilangkan pengertian yang salah
bahwa darah haid adalah darah
kotor, apalagi kalau dianggap
dapat menyebarkan penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar